Kejelasan Aturan Larangan Pengangkatan Tenaga Honorer Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah SD, SMP, SMA (dan sederajat)

Kejelasan Aturan Larangan Pengangkatan Tenaga Honorer khususnya pada pengangkatan tenaga honorer di sekolah ini disampaikan oleh Sdr. Hery Qusyairy melalui laman https://www.lapor.go.id tepatnya pada bulan Mei 2014 yang sekaligus sudah dijawab oleh Kemendagri sebagai berikut:

LAPORAN:

Yth. Kementerian Dalam Negeri,

Kepada Yth. Kementerian Dalam Negeri,

Menindaklanjuti Surat Edaran dari Kementerian Dalam Negeri Nomor 814.1/169/SJ tanggal 10 Januari 2013, perihal "Penegasan Larangan Pengangkatan Tenaga Honor", apakah peraturan tersebut dikhususkan untuk sekolah juga? Terima kasih.

LAMPIRAN:



TINDAK LANJUT LAPORAN :

30 May 2014 08:07:57
Kementerian Dalam Negeri
Yth. Saudara Hery Qusyairy

Kementerian Dalam Negeri menyampaikan terima kasih atas pertanyaan yang Saudara sampaikan. Terkait pertanyaan Saudara, disampaikan bahwa:

1.   Berdasarkan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2012 dinyatakan bahwa: “Sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini, semua Pejabat Pembina Kepegawaian dan Pejabat lain di lingkungan instansi, dilarang mengangkat tenaga honorer atau yang sejenis, kecuali ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.”

2.   Berdasarkan Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil, dijelaskan bahwa adapun tenaga honorer dimaksud terdiri dari :

a.   Tenaga Honorer Kategori I adalah tenaga honorer yang penghasilannya di biayai dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah dengan kriteria diangkat oleh pejabat yang berwenang bekerja di instansi pemerintah, masa kerja paling sedikit 1 (satu) tahun pada tanggal 31 Desember 2005 dan sampai saat ini masih bekerja secara terus menerus; berusia paling rendah 19 (sembilan belas) tahun dan tidak boleh lebih dari 46 (empat puluh enam) tahun pada tanggal 1 Januari 2006;

b.   Tenaga Honorer Kategori II adalah tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan kriteria, diangkat oleh Pejabat yang berwenang, bekerja di instansi pemerintah, masa kerja paling sedikit 1 (satu) tahun pada tanggal 31 Desember 2005 dan sam pai saat ini masih bekerja secara terus menerus, berusia paling rendah 19 (sembilan belas) tahun dan tidak boleh lebih dari 46 (empat puluh enam) tahun pada tanggal 1 Januari 2006.

3.   Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 814.1/169/SJ tanggal 10 Januari 2013 Perihal Penegasan Larangan Pengangkatan Tenaga Honorer, ditegaskan bahwa :
a.   Gubernur dan Bupati/Walikota dilarang mengangkat tenaga honorer atau yang sejenisnya;
b.   Pemerintah tidak akan mengangkat lagi tenaga honorer atau yang sejenisnya menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil;
c.   Apabila Gubernur dan Bupati/Walikota masih melakukan pengangkatan tenaga honorer atau yang sejenisnya, maka segala konsekuensi dan dampak pengangkatan tenaga honorer atau yang sejenisnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah.

4.   Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka untuk tenaga honorer pada sekolah-sekolah baik dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) untuk mematuhi ketentuan tersebut di atas.

Demikian untuk menjadi maklum dan terima kasih.

0 Response to "Kejelasan Aturan Larangan Pengangkatan Tenaga Honorer Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah SD, SMP, SMA (dan sederajat)"

Posting Komentar